Minggu, 23 September 2012

KEGIATAN KENAIKAN KELAS DAN PERPISAHAN KELAS 6 TAHUN PELAJARAN 2011-2012

SD Negeri Cicadas tahun ini meluluskan sebanyak 40 peserta didik, 23 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
Kegiatan kenaikan kelas dan perpisahan kelas 6 tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu karena kegiatan upacara adat yang biasanya diiringi oleh tim kesenian dari luar sekarang yang memainkan alat musik untuk mengiringi kegiatan upacara adat oleh peserta didik sendiri.seperti tampak pada gambar gamelan dan degung secara life dimainkan oleh anak-anak kelas 5, terdiri dari Eva Nopianti, Anjani, Nova Komala sari, Eka Nengsing, Rahmawati dll.

Senin, 20 Februari 2012

KEGIATAN RUTIN SENAM PAGI DI SDN CICADAS

Dalam meningkat kualitas pembelajaran di sekolah banyak komponen yang mendukung, salah satunya adalah kesehatan warga sekolah (peserta didik, guru, Kepala Sekolah, penjaga sekolah...).
Untuk mendukung proses pembelajaran yang sehat dan memberikan penyegaran dan rasa segar pada seluruh komponen di SDN Cicadas diadakan senam pagi, hal ini merupakan bagian dari program sekolah.





Dalam pelaksanaan program ini  guru PJOK yang ada di SDN Cicadas. Bapak Iwan Budiawan selaku guru PJOK dengan semangat memberikan dan membimbing peserta didik untuk melakukan senam pagi, hal ini selain membiasakan berolahraga juga mendidik peserta lebih disiplin dalam pembelajaran.
Secara bertahap kegiatan ini akan melibatkan seluruh komponen sekolah, sehingga peserta didik, guru dan pimpinan sekolah terlibat aktif dalam kegiatan dan tentu saja memperoleh manfaat badan sehat.


(Job. iwan budiawan sdn cicadas cipatat).

Minggu, 29 Januari 2012

PERLUKAH UJI KOMPETENSI BAGI CALON PESERTA SERTIFIKASI ?

Tak ayal, guru calon peserta sertifikasi 2012 merasa kurang nyaman dengan adanya ketentuan ataupun aturan yang mengharuskan mengikuti uji kompetensi 1 dan 2, untuk hal ini mengingat sangat bervariatifnya calon peserta sertifikasi tersebut. Bila kita lihat pada daftar penjaringan di tiap kabupaten/kota yang masuk pada urutan teratas adalah para guru yang usiannya sudah lanjut. Hal ini pula yang seharusnya menjadi pertimbangan pemegang kebijakan manakala guru senior (usia lanjut) harus mengikuti uji kompetensi ketika akan mengikuti PLPG untuk menjadi peserta sertifikasi 2012. Kesan lain sepertinya masih jelas benar adanya ketidakpercayaan pada kemampuan guru yang sudah mengajar puluhan tahun (khusus guru SD).
Pun kadang menjadi pertanyaan, dapatkah kemampuan guru yang sudah usia lanjut disamakan dengan guru-guru muda yang masih segar dan ada pada jaman teknologi seperti sekarang. Tidakkah menjadi pertimbagan puluhan tahun pengalaman guru mengajar di kelas sehingga tahapan yang harus dilaluinya sama seperti guru-guru muda yang energik. Kalaupun uji kompetensi hanyalah sebuah tahapan ceremonial rasanya disayangkan dengan biaya yang bakal dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.
Bagi para guru, mari kita bekerja sepenuh hati apapun kebijakan yang kita dapatkan. Peserta didik sangat butuh keberadaan kita di kelas, di lingkungan sekolah, dalam kegiatan-kegiatan lain yang mendukung proses pembelajaran, meskipun kita tidak menutup mata banyak di antara kita bertugas dengan berbagai keterbatasan sarana prasarana dalam mendukung pembelajaran. Terus maju pantang mundur ...............(bravo keluarga besar guru)